Indonesia Tawarkan Peluang Investasi KEK kepada Thailand
Bangkok, 03 Juli 2025 - Dalam ajang Indonesia Investment & Trade Forum (IITF) 2025 yang berlangsung di Bangkok, Thailand, Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya dalam memperluas kerja sama ekonomi kawasan dengan menawarkan peluang investasi strategis di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Wakil Ketua II Bidang Fasilitasi dan Kemudahan KEK, Budi Santoso, menjadi pembicara utama yang menjelaskan potensi sektor makanan dan minuman (F&B) serta jasa sebagai fokus pengembangan yang sangat menarik bagi investor Thailand.
Indonesia: Importir Makanan Halal Terbesar di Dunia Islam
Data terbaru dari State of the Global Islamic Economy menyebutkan bahwa pada tahun 2024, Indonesia menjadi negara pengimpor makanan halal terbesar di antara anggota Organization of Islamic Cooperation (OIC). Fakta ini mencerminkan permintaan tinggi terhadap produk F&B halal di Indonesia, sekaligus membuka peluang investasi besar bagi pelaku industri Thailand yang ingin masuk ke pasar makanan halal Indonesia melalui skema KEK.
Investasi Thailand ke Indonesia Tembus Rp5,8 Triliun
Tahun 2024 mencatat peningkatan signifikan dalam realisasi investasi Thailand ke Indonesia, mencapai USD 350 juta atau sekitar Rp5,8 triliun. Sektor makanan menjadi penyumbang utama dari angka tersebut, disusul oleh industri kimia, farmasi, dan sektor pertambangan. Angka ini memperlihatkan tingginya kepercayaan investor Thailand terhadap iklim investasi dan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Indonesia: Pasar Terbesar di ASEAN yang Terus Bertumbuh
Budi Santoso menekankan posisi strategis Indonesia sebagai pasar terbesar di ASEAN dengan populasi kelas menengah yang terus meningkat. Faktor ini menjadi magnet bagi investasi asing langsung (FDI), khususnya di sektor yang menopang kebutuhan gaya hidup kelas menengah seperti layanan kesehatan, pendidikan, dan industri manufaktur. KEK tematik yang tersebar di berbagai wilayah memberikan keleluasaan bagi investor untuk memilih sektor unggulan sesuai dengan strategi bisnisnya.
KEK sebagai Lokasi Strategis Investasi Multisektor
Pemerintah Indonesia menawarkan KEK sebagai platform investasi yang mendukung sektor prioritas seperti manufaktur berteknologi tinggi, layanan pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi digital dan kreatif. Dengan insentif fiskal dan non-fiskal yang kompetitif, KEK diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di berbagai provinsi, termasuk luar Jawa.
Forum IITF: Penguatan Sinergi Ekonomi Indonesia–Thailand
IITF 2025 hadir sebagai forum strategis untuk memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Thailand. Forum ini membuka ruang dialog dan kolaborasi antara pelaku bisnis, pembuat kebijakan, dan investor potensial, terutama dalam konteks pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Potensi ekonomi kedua negara dinilai saling melengkapi, menciptakan sinergi yang menjanjikan di sektor industri dan jasa.
Membangun Rantai Nilai Regional di Asia Tenggara
Melalui forum ini, Indonesia mendorong terciptanya kolaborasi lintas batas dalam membangun rantai pasok dan rantai nilai regional yang lebih efisien. Budi Santoso menyampaikan bahwa insentif investasi dan keterhubungan antar-KEK dapat menjadi kunci integrasi ekonomi Asia Tenggara, memperkuat posisi kawasan dalam peta perdagangan global.
Dihadiri Tokoh-Tokoh Kunci Dunia Usaha
Forum IITF 2025 turut dihadiri oleh sejumlah figur penting dari dunia usaha dan perbankan. Beberapa di antaranya adalah Pandu Sjahrir (Chief Investment Officer Danantara), Josua Pardede (Chief Economist Permata Bank), Haryanto Adikoesoemo (CEO AKR Group sekaligus pengelola KEK Gresik), serta Suwatchai Songwanich (Senior Executive Vice President Bangkok Bank). Keikutsertaan mereka memperkaya diskusi dan mendorong jejaring investasi lintas sektor.