KEK Industropolis Batang berdiri di atas lanskap geografis yang sangat khas dan jarang dimiliki kawasan industri lain. Terbentang di pesisir utara Jawa, kawasan ini menghadap langsung ke laut, sementara bagian selatannya dipagari perbukitan hijau yang menyejukkan.
Kombinasi ini menciptakan suasana yang tidak hanya menarik bagi investor, tetapi juga bagi wisatawan dan masyarakat yang ingin menikmati keseimbangan antara produktivitas dan kenyamanan hidup.
“Karakter ini menjadi kekuatan tersendiri, memperkaya identitas kawasan. Bukan hanya tempat kerja, tapi juga tempat tinggal, tempat bersantai, tempat berkarya,” tambah Ngurah.
Penetapan KEK Industropolis Batang sebagai bagian dari kategori KEK Pariwisata oleh pemerintah bukanlah tanpa alasan. Keputusan ini dilandasi oleh keyakinan bahwa kawasan ini memiliki daya saing ganda: kuat secara industri, sekaligus menawan secara visual dan ekowisata.
Pengembangan fasilitas rekreasi, ruang terbuka hijau, wisata bahari, dan spot-spot panorama alam seperti Bukit Sikuping menjadi bagian dari masterplan pengembangan kawasan yang holistik.
Model pembangunan KEK Industropolis Batang menjadi contoh dari arah baru pembangunan kawasan strategis nasional — tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan hadirnya elemen wisata dalam struktur kawasan, diharapkan Industropolis Batang bisa menjadi magnet investasi yang tidak hanya menarik investor, tetapi juga mengundang wisatawan dan menciptakan lapangan kerja lokal di berbagai sektor.
Pendekatan kolaboratif menjadi kunci sukses pengembangan KEK Industropolis Batang. Dengan menggandeng sektor industri, pariwisata, dan komunitas lokal, kawasan ini diarahkan menjadi ruang pertumbuhan inklusif yang berdampak langsung pada masyarakat sekitar.
Selain itu, hadirnya infrastruktur penunjang seperti jalan tol, pelabuhan, dan energi terbarukan akan semakin memperkuat posisi Batang sebagai kawasan industri-pariwisata unggulan di pesisir utara Jawa.